Hardware, Software, dan Heartware. Metode Khusus Penanganan PK5
- panakkukang2016
- Dec 26, 2016
- 2 min read

Camat Panakkukang door to door memberikan penjelasan kepada PK5 dengan pendekatan berbasis sentuh hati agar PK5 dengan kesadaran diri segera mengosongkan pedestrian. Senin (26/12) Tampak Camat Panakkukang sedang berbincang-bincang dengan salah seorang PK5. Foto (Humas Kecamatan Panakkukang)
Seputar-PNK. Masalah Pedagang Kaki lima (PK5) tidak kunjung selesai di setiap daerah di Indonesia. Permasalahan ini muncul setiap tahun dan terus saja berlangsung tanpa ada solusi yang tepat dalam pelaksanaannya. Keberadaan PK5 kerap dianggap ilegal karena menempati ruang publik dan tidak sesuai dengan visi kota yang sebagian besar menekankan aspek kebersihan, keindahan dan kerapihan kota atau kita kenal dengan istilah 3K. Oleh karena itu PK5 seringkali menjadi target utama kebijakan – kebijakan pemerintah kota, seperti penggusuran dan relokasi.
PK5 mengambil ruang dimana-mana, tidak hanya ruang kosong atau terabaikan tetapi juga pada ruang yang jelas peruntukkannya secara formal. PK5 secara illegal berjualan hampir di seluruh jalur pedestrian,ruang terbuka, jalur hijau dan ruang kota lainnya. Alasannya karena aksesibilitasnya yang tinggi sehingga berpotensi besar untuk mendatangkan konsumen.
Akibatnya adalah kaidah-kaidah penataan ruang menjadi mati oleh pelanggaran-pelanggaran yang terjadi akibat keberadaan PK5 tersebut. Keberadaan PK5 yang tidak terkendali mengakibatkan pejalan kaki berdesak-desakan, sehingga dapat timbul tindak kriminal (pencopetan) Mengganggu kegiatan ekonomi pedagang formal karena lokasinya yang cenderung memotong jalur pengunjung seperti pinggir jalan dan depan toko dan sebagian dari barang yang mereka jual tersebut mudah mengalami penurunan mutu yang berhubungan dengan kepuasan konsumen.
Berdasarkan hal tersebut Camat Panakkukang Kota Makassar Thahir Deng Ngalli mengefektifkan fungsi jaga kota bersama TJK Kecamatan Panakkukang untuk segera mengatasi masalah tersebut demi Kota Makassar Dua Kali Tambah Baik.
Ada yang berbeda dengan penertiban kali ini, Thahir Deng melakukan langkah door to door kepada PK5. Menurut beliu ketika ditanya mengapa menggunakan metode tersebut ? "PK5 juga sedang bertaruh melawan kerasnya kehidupan, masalah PK5 merupakan sebuah dilematis. Pendekatan door to door menyadarkan masyarakat saya anggap merupakan metode efektif, seperti layaknya sebuah komputer yang memiliki Hardware dan Software. Namun untuk mengatasi Permasalahan manusia kita perlu Heartware atau pendekatan Sentuh Hati" Ujar beliau
Mereka diberikan pemahaman bahwa selama ini mereka mereka mengambil hak hak org lain dengan menggunakan pedestrian sebagai tempat jualan dan tempat tinggal. dan mereka Dihimbau agar segera dengan kesadaran sendiri segera meninggalkan dan mengosongkan pedestrian
(supe/pnk)